JUAL DOMBA HIDUP dan KARKAS

JUAL DOMBA HIDUP dan KARKAS

Kapasitas produksi: 30 ekor per hari
Produksi: Hasil Penggemukan sendiri dan mitra tani
Jenis: domba garut

Harga:

BETINA
1. Hidup : Rp 32.000 – Rp 35.000 per kg
2. Karkas : Rp.65.000 kg

JANTAS
1. Hidup : Rp 60.000/kg
2. Karkas : Rp.130.000/kg

Catatan: – Harga di lokasi kandang Legiun Domba.

Alamat kandang:
Jl Cikempong Totogan, Pakansari Cibinong, Bogor (dekat kantor Bupati Bogor) Kontak: Kepala Kandang Maman 087870069075

Agam Fatchurrochman

Posted in Uncategorized | 3 Comments

konsep pemberdayaan ternak rakyat – masih draft, perlu masukan

konsep pemberdayaan ternak rakyat – masih draft, perlu masukan dari pembaca

Draft-1
Konsep Dasar Pemberdayaan
Ternak Rakyat:
Domba Antimiskin
A. Latar
Belakang

1. Ternak
rakyat meskipun dikelola secara tradisional dan dalam skala kecil, secara meyakinkan telah menjadi sumber penunjang ekonomi rakyat di pedesaan yang sangat penting. Ternak dijadikan tabungan hidup yang sangat likuid untuk keperluan-keperluan keluarga tani yang mendesak seperti biaya menyekolahkan
anak, perbaikan rumah, modah usaha pertanian dan lain sebagainya; 2. Ternak
telah mentradisi yang dipelihara secara sampingan dari kegiatan utama pertanian, dan memanfaatkan limbah pertanian atau hasil olah industri berbahan hasil pertanian/perkebunan sebagai sumber pakan;
3. Indonesia
masih kekurangan pasokan kebutuhan daging. Impor daging sapi dan domba masing, masing-masing sebesar…..sebuah tantangan dan kesempatan yang masih terbuka untuk dikembangkan;
4. Warga
miskin kebanyakan menyebar di daerah pedesaan

B. Masalah

1. Peternak
kurang memiliki pengetahuan dalam pengelolaan usaha dan pemeliharaan ternak yang benar
2. Ketersediaan
bibit ternak yang unggul sulit diperoleh
3. Kesulitan
permodalan
4. Petani
tidak memiliki organisasi usaha kolektif

C. Tujuan
Pemberdayaan ternak domba untuk
mengentaskan kemiskinan di pedesaan

D. Mengapa
Domba?

1. Domba
cocok untuk ekonomi rakyat yang umumnya tidak memiliki lahan luas; 2. Jangka
waktu panen domba termasuk sedang antara 8-12 bulan. Bandingkan dengan ternak sapi memerlukan waktu sedikitnya 17 bulan.
3. Domba
termasuk ruminasia sedang yang sangat produktif. Seekor domba bisa beranak dalam 24 bulan sebanyak 8 hingga 10 ekor. Jumlah itu dihasilkan dari 3 kali beranak, dan satu kali beranak dari anak pertama dalam periode 24 bulan 4. Domba
relatif mudah dipelihara dan tahan
penyakit, dibandingkan dengan kambing, dan tidak ada penyakit massal yang merugikan peternak
5. Domba
yang dipilih adalah domba Garut karena memiliki bobot yang cukup berat dibanding domba ekor tipis

E. Strategi
Pemberdayaan

Menggunakan
semacam “Sistem Kemitraan Inti Plasma”
yang dalam jangka panjang dipersiapkan menjadi koperasi ternak rakyat

1. Inti:
– penyediaan bibit indukan unggul (breeding stock)
– membantu sarana kandang
– melakukan dalam pengelolaan dan pemeliharaan kesehatan ternak
– membantu pemasaran produk hasil ternak

2. Plasma:
– pemeliharaan
ternak yang dititipkan oleh inti dengan sistem bagi hasil atau perolehan bergilir
penuh dengan tanggungan adopter

F. Model
Kemitraan

1. Kemitraan
perorangan
– Lokasi domisili plasma mitra relatif dekat
dengan kandang milik plasma antara 5-10 Km
– Plasma mitra menerima 4-8 ekor domba betina yang
telah bunting (dengan umur kebuntingan antara 2 minggu hingga 1 bulan) , dipelihara selama 8 bulan (5 bulan masa kehamilan dan 3 bulan masa laktasi) – Domba betina yang telah lepas masa laktasi akan
ditarik kembali oleh Inti dan diganti dengan domba betina yang telah bunting – Plasma mitra diberi kebebasan untuk menjual
hasil bagi hasil ternak domba, atau menjual kepada Plasma dengan harga standar pasar
– Plasma mitra bisa memutus kerjasama dengan
Inti bila sudah memiliki ternak sendiri
dan membentuk usaha kelompok/koperasi dengan mitra lain yang saling berdekatan – Inti melakukan pendidikan, pengelolaan dan
pemeliharaan kesehatan ternak

2. Mitra
kelompok
– Lokasi domisili plas ma mitra jauh dari kandang milik Inti, lebih dari 10 kilometer
– Plasma mitra dikelola secara berkelompok antara 5-10 orang dengan jumllah domba yang dipelihara antara 30-50 ekor – Ternak bisa dipelihara dalam kandang terpisah
milik mitra atau dikelola dalam satu lokasi kandang milik kelompok – Sistem pengelolaan dan pemeliharaan ternak
menjadi tanggung jawab kelompok yang dipimpin oleh ketua kelompok yang dipilih oleh mereka sendiri
– Inti menyediakan indukan betina dan pejantan
yang sudah siap berproduksi. Khusus pejantan dalam waktu tertentu akan ditarik oleh Inti dan diganti dengan pejantan baru untuk menghindari perkawinan sedarah (inbreeding) yang akan menurunkan
kualitas genetis ternak.
– Kelompok peternak yang sudah mandiri dapat
melepaskan diri dari Inti dan dikembangkan menjadi Inti baru untuk melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar

3. Partisispasi
Pihak Ketiga (Adopsi)
Pihak ketiga (perorangan atau
badan hukum) bisa berpartisipasi sebagai adopter ternak domba untuk warga miskin yang mau diberi modal domba (baik dalam sistem kemitraan perorangan atau kelompok), dengan sistem kerjasama:
a. Adopter
Murni
– Menyediakan ternak domba kepada plasma mitra
yang dipilih sendiri oleh adopter atau oleh Inti dan pengelolaan dan pemeliharaan kesehatan domba diserahkan sepenuhnya kepada Inti; – Adopter tidak mengharapkan bagi hasil, yaitu
hasil produksi plasma mitra 100 persen diserahkan kepada anggota mitra untuk dua kali periode masa produksi (4 tahun) dan indukan awal diputar pada mitra/kelompok baru dan seterusnya
b. Adopter
Bagi Hasil
– Menyediakan ternak domba kepada plasma mitra
yang dipilih sendiri oleh adopter atau oleh Inti dan pengelolaan dan pemeliharaan kesehatan domba diserahkan sepenuhnya kepada Inti; – Adopter sebagai investor sistem bagi hasil
(nilai prosentase pembagiannya tergantung kesepakatan);
– Atau Adopter mengharapkan pengembalian 100
persen dana kemitraannya dalam periode tertentu (2-4 tahun, tergantung kesepakatan) tanpa meminta perolehan bagi hasil

G. Analisa
Keuntungan Usaha

Hasil keuntungan usaha ternak ini dan
kontribusinya bagi pengentasan kemiskinan sedang tahap uji coba sehingga secara detil belum bisa disajikan. Analisa usaha ternak domba yang sudah tersedia dalam berbagai sumber selama ini kebanyakan adalah usaha penggemukan domba jantan, bukan usaha breeding yang
lengkap.

Tetapi secara sederhana dapat
diperhitungkan seorang ternak yang memelihara 4-8 ekor indukan bisa punya pendapatan di atas batas angka kemiskinan.
Dengan asumsi:
1. Seekor
induk domba betina bisa beranak 3 kali dalam 24 bulan dengan jumlah anak sebanyak 5.7 ekor dan 2 anak pertama akan melahirkan sekitar 3.7 ekor, jadi total 9.4 ekor.
2. Biaya
kandang dan lahan Rp 100 ribu/ekor/tahun
3. Biaya
produksi (pakan dan pemeliharaan) Rp 1.000-Rp1.200/ekor/bulan 4. Biaya
pengobatan (obat cacing, vitamin, antibiotik) Rp 7.000/ekor/tahun 5. Biaya
pembelian induk betina antara Rp 750
ribu – Rp 1 juta rupiah, Jantan Rp 1,5 – Rp 2 juta/ekor (rasio 30 betina: 1 ekor pejantan)
6. Harga
jual anakan umur 3 bulan (lepas sapih) hingga 12 bulan antara Rp 450 ribu – Rp 1.5 juta/ekor
7. Hasil
tambahan: kotoran ternak Rp 100/kg, dan bulu untuk bahan kain wol, pengisi kasur/bantal/matras/kursi jok dll)

H. Prospek Pemberdayaan Ternak Rakyat Secara
Nasional

1. Sistem
“Kemitraan Inti Plasma” ternak domba ini cocok untuk membangun peternakan nasional dengan basis peternakan rakyat yang tidak memiliki lahan luas/tidak tersedia padang savanna, dank arena itu sistem Kemitraan Inti Plasma hanya bisa dikembangkan secara mencar di berbagai daerah karena daya dukung ketersedian rumput lapangan (liar)
atau limpah pertanian/industry sangat terbatas;
2. Jenis
ternak tidak hanya domba bisa juga diaplikasi untuk kambing atau ruminasia lainnya
3. Sistem
ini juga bisa membangun solidaritas antara warga mampu dan tidak mampu untuk memperkuat ekonomi rakyat dengan penyertaan modal domba/ternak 4. Sistem
ini juga bisa menjadi entry point bagi pemberdayaan masyarakat dalam pengertian luas.

Bogor, 1 Juli 2011
Pengurus Legiun Domba, kelompok “Gerakan Pemberdayaan Ternak Rakyat”

Posted in Uncategorized | 4 Comments

Pakan Rumput

Rumput raja, pakan domba di Legiun Domba Garut, diambil dari daerah di sekitar lokasi kandang.
Di daerah Jabodetabek rumput raja biasanya tumbuh liar melimpah di tanah-tanah kosong. Untuk sampai saat ini
kebutuhan pakan masih bisa dipenuhi dari rumput liar. Domba sangat menyukai jenis rumput raja, mulai
dari daun, batang dan bunga/buahnya. Buahnya biasanya juga dimakan burung pipit atau ayam, kaya
akan karbohidrat seperti jenis padi-padian. Di lahan sekitar kandang juga di tanam rumput king grass Taiwan,
perhitungannya 2 hektar rumput jenis ini bisa mencukupi untuk 600 ekor domba.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

5 August, 2011 12:07

JUAL
BIBIT DOMBA GARUT UNGGUL

Legiun
Domba Farm, memfokuskan pada pemuliaan galur
murni (breeding stock) domba Garut
untuk melahirkan domba garut unggul. Indukan domba, baik jantan dan betina
diseleksi dari peternak yang sudah menerapkan cara beternak secara semi modern, yaitu para peternak atau hobiis domba tangkas (adu domba) yang asal-usul dombanya memiliki riwayat genetis yang jelas dan berasal dari keturunan domba berkualitas.

Setiap perkawinan dan kelahiran
domba dilakukan pencatatan (recording)
untuk menghindari
perkawinan sedarah (inbreeding) yang akan menurunkan kualitas genetis domba.
Untuk melahirkan domba garut standar utama (F1) dihasilkan melalui tiga hingga enam kali masa persilangan yang memakan waktu yang cukup panjang. Di sini pembibitan dibagi dalam dua
katagori, yaitu (1) domba tangkas
(seni/aduan) ; dan (2) domba pedaging. Perbedaan keduanya hanya pada mental bertarung, ukuran dan keindangan tanduk.

HARGA
JUAL

Induk Betina (kosong)

Kelas A: 35 – 37 kg
Kelas B: 30 – 35 kg
Kelas C: 23 – 30 kg

Harga Rp 800.000 ­– Rp 1.750.000

Induk
Betina Bunting (1-2 bulan)

Harga Rp 1000.000 – Rp 2.000.000

Induk Pejantan

Kelas A: 65 – 85 kg
Kelas B: 45 – 65 kg
Kelas C: 40 – 45 kg

Harga anak sapih ( 3- 4 bulan)

Jantan: berat 15 -18 Kg Rp. 650.000,-
Betina: berat 14 -17 Kg Rp. 500.000,-
Harga Rp 500.000- Rp 650.000

Harga Spesipikasi
Bibit Aduan (F1): rata-rata 1.5 – 2 kali harga domba garut katagori pedaging
(Bogor, 5 Agustur 2011)

Posted in Uncategorized | 5 Comments

Domba

Caption:

1049

Seorang penggemar yang juga peternak Domba Garut, Apit Masduki memperlihatkan domba piaraanya di Pamidangan Rancabango, Tarogong Garut. Apit kini mulai serius menambah koleksi Domba Garut di kandangnya yang berdomisili di Kampung Loji, Limbangan, Garut.

1052

Teten Masduki, penggemar, pemerhati dan juga kolektor Domba Garut melihat domba milik seorang peserta ketangkasan Domba Garut di Pamidangan Rancabango, Tarogong, Garut bersama Ir Sutarman belum lama ini.

1061

Luky Djani (kiri), Teten Masduki (kedua dari kiri), Ir Sutarman (ketiga dari kiri), Agus Sugandhi (keempat dari kiri), Pak Ade (kelima dari kiri), Zat Zat Munazat (kedua dari kanan), Jumyat (kanan, Apit Masduki (duduk jongkok), Asep Riweuh (depan Agus Sugandhi) saat memerhatikan salah satu domba koleksi milik Asep Riweuh di Leles, Garut. Asep Riweuh, selain kolektor dia juga dikenal sebagi MC yang cukup menghibur para penonton dan peserta adu ketangkasan Domba Garut di setiap even adu ketangkasan yang digelar di Garut.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Adu Ketangkasan Domba

Foto oleh Rommy Roosyana (Garut)

Caption Foto

1030 & 1031
Adu ketangkasan Domba Garut di Pamidangan Rancabango, Tarogong Garut, pertengahan tahun 2009. Acara diikuti puluhan peserta se-Jawa Barat.

1117 & 1118
Koleksi Domba Garut milik H Deden Rochim di kandangnya di Kampung Rancabango, Tarogong, Kabupaten Garut.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Pemidangan Balarea Leles

Di Pemidangan domba Tangkas “Balarea” di Ciburial Leles, Garut, rata-rata ada
80 pasangan domba tangkas yang ikut laga, yang berasal dari daerah sekitar Garut dan kota-kota di Jawa Barat. Laga diadakan dua kali sebulan, pada setiap hari minggu. Pemidangan Balarea terus aktif sejak tahun 1975. Selain untuk kontes, di tempat ini juga sering dijadikan arena latihan tarung bakalan-bakalan domba, sehingga menjadi tempat menarik bagi para hobiis dari berbagai daerah untuk mencari domba unggul. Leles adalah salah satu sentra domba Jawara. Photo-photo ini diambil pada tanggal 24 April 2011.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Asep Riweuh!

Asep Riweuh, MC Bodor

Pemidangan domba Tangkas Garut sudah mentradisi di masyarakat Jawa Barat, sebagai bagian dari tradisi kuno yang sampai sekarang terus bertahan bahkan terus berkembang. Di setiap daerah memiliki tempat pemidangan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan kemudian belakangan oleh HPDKI. Di tempat ini terjadi pertemuan antara hobiis dan peternak, sehingga menjadi tempat transaksi bisnis yang menjadi bagian penting dari roda perekonomian pedesaan.

Di daerah Leles, Garut, Jawa Barat, salah satu sentra domba tangkas unggul di Jawa Barat, tempat pemidangan berada di Kampung Ciburial, dinamai “Balarea” dengan jadwal etiap dua minggu sekali. Lokasinya sangat teduh di bawah rimbun rumpun pohon bambu, dengan tanah berpasir halus sehingga cocok untuk arena lomba. Sebelum menetap di Ciburial, lokasi pemidangan berpindah-pindanh sejak tahun 1975. Dalam setiap pemidangan, yang diadakan hari Minggu setiap dua minggu sekali, rata-rata ada 160 domba yang bertarung, yang berasal dari berbagai daerah di Garut dan Jawa Barat lainnya. Ada sejumlah tokoh peternak yang ikut menyemarakan kegiatan “Balarea”, antara lain Haji Enceng, Iyan, Haji Nugraha, Acep Rungkun, Haji Adin, Pak Ruhiyat, Pak Emid dan banyak lagi tokoh lainnya.

Suasana pemidangan dimeriahkan oleh iringan lagu-lagu Sunda, kadang domba tertentu diriingi lagu berdasarkan pesanan pemilik domba. Dan jangan dilupakan peran seorang MC yang selain berperan sebagai pengatur seluruh acara juga menghidupkan suasana pemidangan dengan guyonan-guyonan lucu dan segar. Salah satu MC yang cukup terkenal adalah Asep Mamat (40), yang di komunitas domba tangkas lebih dikenal sebagai Asep Riweuh. Dalang Asep Sunandar Sunarya pernah memuji kepiawaian Asep Riweuh dalam menghidupkan suasana pemidangan, yang ketika membanyol diibaratkan seperti si Cepot, tokoh kocak wayang golek.

Asep Riweuh sehari-hari beternak domba, pintar bergaul dan mengetahui sejarah silsilah domba Jawara yang ada di Leles sehingga acap diminta bantuan oleh hobiis dalam memilih domba berkualitas. Keturunan domba yang sering dicari adalah keturunan Si Jagat, Si Naga, Si Kansas, Si Paris, Si Cantik, Si Cincin, Si Bangkit, Si Aktor dan banyak lagi lainnya

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Samber

Nama: Samber
Umum: 20 bulan
Kelas: B
Keturunan: Darah cantik dan Kansas
Bulu: putih mulus
Tanduk: surat, porselin
Seni Tangkas: Baru belajar, mundur panjang dan ke depan cekali

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Foto Kontes Domba Se-JABAR 2011, Bogor – Jawa Barat

Berikut foto-foto kontes domba tangkas di Bogor, 20 Maret 2011, yang diadakan oleh Paguyuban Peternak Domba Bogor.
Acara diadakan di komplek Unitex, Bogor.
Kami berharap kontes ini bisa membantu pelestarian dan kemajuan pembudidayaan domba yang berkualitas di Indonesia. Amin …
Foto oleh bapak Rajaga

Posted in Uncategorized | Leave a comment